Marlia Nazra Diary: May 2016

Assalamualaikum :)

Semenjak awal jalan ke Kuala Lumpur dan Singapore, mulai dari updetan di Profil BBM (orang indonesia Alay ya begini ...hahaha), publih di IG dan postingan di Blog, banyak teman-teman yang nanya..kesana ama siapa?? via travel?? pake guide kah? bugdet berapa?? rincian budget donk?. Okeee,,walaupun jarak Oktober 2015 ke Mei 2016 ini jauh banget ..hahahahha...tapi tetap aja banyak yang nanyaaain hal-hal begini.

Okeee..demi kamu-kamu semua aku bakal jawab satu persatu pertanyaan itu :)

Q : Trip ke Kuala Lumpur - Singapore ini pake jasa travel dan guide ??

A : Kita-kita kesana hanya berempat dan tidak pakai jasa travel atau pun guide. Jadi benar-benar ala backpacker. Dari kami berempat, salah satu teman Bg novan sudah pernah ke Kuala Lumpur. Jadi dia sebagai guide ala-ala bagi kami..hahahhaha.. Waktu pertama ke Kuala Lumpur, Bg Nopan kemana-mana itu naik taksi..nah....trip kali ini kita-kita naik angkutan umum..benar-benar backpakeran :D :D

Q : Maskapai ke Kuala Lumpur apa? Harga Tiket mahal yaa kak?

A : Pastinya kita-kita menggunakan Maskapai favorit para traveller.. Air Asia,,kita booking tiket sekitar Mei 2015 ketika ada promo..oiiiyaaa..sering-sering hunting promo supaya dapat tiket murah :D :D apalagi sekarang Air Asia sering buat promo Rp 0,-. Kita kemarin berempat dapat tiket Pulang Pergi Kurang Lebih Rp 700.000,-. dengan rute Bandara Sultan Iskandar Muda - KLIA2.

Q : Kemarin nginap dimana di Kuala Lumpur ??

A : Nah..untuk penginapan kita sengaja ambil Apartemen. Apartemen ini berada di Bukit Bintang..dan berada di atas Fahrenhet Mall. Nama apartemennya Fahrenhet. Disini kita juga booking sekitar bulan mei - juni. Untuk memudahkan perjalanan kita usahakan untuk bayar segala macam keperluan sebelum berangkat. Jadi untuk apartemen, kita hanya booking satu kamar. Kita akan di gabungkan dengan teman-teman lain yang juga mesan apartemen ini. Satu kamar untuk 4 Orang. Ada dapur juga..kita bisa masak dan ada mesin cuci juga, jadi benar-benar berasa milik sendiri. Kita booking dari tanggal 10, 11, 12, 13 oktober kemudian lanjut tanggal 16, 17, 18 Oktober 2015. Total 7 Hari 6 Malam. Kenapa tanggal 14 - 15 Oktober kami tidak pesan, Karena tanggal segitu kita travelling ke Singapore. Total kita perorang kena Biaya sewa apartemen Rp 730.000,- , dan kalau di hitung perhari hanya kena Rp 100.000,-. Murah kan?? :)

Q : Dari Kuala Lumpur ke Singapore naik apa?

A : Untuk perjalanan ke Singapore kita berempat sempat bingung mau mesan online untuk tiket train atau beli ketika di kuala lumpur. Setelah bincang-bincang kita memutuskan untuk beli di Kuala Lumpur aja. Kita beli di Plaza Rakyat. Untuk Kuala lumpur - singapore kita naik Bus dengan tarif kurang lebih MYR 35. Untuk perjalanan kembali ke Kuala lumpur dari singapore kita naik train dengan tarif kurang lebih MYR 45. Tiketnya dapat di beli di KL Sentral.

Q :Di singapore menginap dimana?? Mahal kan?

A : Selama kurang lebih dua hari di Singapora, kita-kita menginap di Hostel. Kenapa harus Hostel? karena itu adalah pilihan terbaik bagi traveller. Murah dan nyaman. Kita memilih hostel 5footway.Inn. Hostel ini banyak lo di Singapore..bukan hanya satu tempat. Kita milih di 5footway.innP roject Boat Quay, dekat dengan Merlion Park. Untuk satu malam kita membayar kurang lebih Rp 700.000,-. di bagi empat orang...murah :)

Q :Di singapore menggunakan bahasa inggris ya? aku gk bisa bahasa inggris kak :(

A : Beberapa teman juga sempat mengeluh tentang bahasa. Enggak harus jago bahasa inggris lo kalo mau maen ke singapore. Lagian disana juga bahasa sehari-hari nya campur. Bukan bahasa inggris tulen :D istilahnya Singlis alias Singapore English :D Nah..kita-kita masih bakal sangat aman jalan disana. Sekaligus disana petunjuk juga sangat rapi dan jelas. Dan kamu bisa google :D :D usahaaain siapin segala macam info. Misalnya ketika kamu akan ke Universal Studio Singapore, kamu harus search. Kamu harus naik MRT menuju Stasiun Harbourt Front. Otomatis kamu harus tahu akan naik MRT line warna apa dari stasiun tujuan kamu. :D

Untuk perjalanan ini kurang lebih untuk biaya pokok :D rinciannya sebagai berikut :

1. Tiket PP = Rp 700.000,-
2. Apartemen = Rp 730.000,-
3. Tiket KL - SG = Rp 300.000,-
4. Hostel di SG = Rp 165.000,-

Total Rp 1.895.000,-

Untuk selebihnya kita hanya perlu menyiapkan uang untuk biaya transportasi dan makan. Kalau yang pengin shopping bisa bawa budget lebih :D Kita masing-masing kemarin bawa sekitar 4 - 5 juta sudah termasuk tiket PP ke Singapore dan bayar Hostel.

FYI...selama perjalanan disana..satu yang paling sangat beda ama indo.. Ontime. Tepat waktu. Jangan pernah kamu menyamakan kebiasaaan di Indo. Hahahaha..kita-kita berapa kali mengalami. Di tinggal Bus karena telat 2-3 Menit aja. :D :D dan kamu harus jalan super cepat karena kebiasaan oarng disana buru-buru pake banget. Dan juga ketika di eskaltor kamu harus berdiri sesuai aturan disana. Misalnya jika kamu tidak ingin bergesa-gea, kamu bisa berdiri di sebelah kanan supaya orang-orang yang ingin cepat bisa jalan di sebelah kiri. :)

Beda Negara beda aturan saayy :) pastiin kamu enggak melanggar yaaa :)

Happy Travelling :*

No komentar

- Pantai Vio-vio -

Haii..haii..I'am Back :) Masi cerita seputaran perjalanan ke batam. Setelah puas maen di jembatan barelang dan kampung vietnam kita langsung lanjut menuju tempat wisata lainnya. Setelah bincang dengan guide ganteng, kii milih ke Pantai. Padahal ini jam udah hampir jam 1 siang...kebayang kan puanaaasnya cetar membahana. Kita berangkat dari Kampung Vietnam menuju Pantai Vio-vio. Pantai ini sebenarnya adalah sebuah pantai buatan dan masih sangat baru. Jalan akses menuju pantai ini masih sangat ekstrim. Sempat agak deg-degan melihat jalan terjalnya. Berhubung kemarin iu tidak sempat motret jalan menuju pantai, aku sengaja ambil dari blog tetangga :) sumber http://www.adventurose.com/2015/12/mengunjungi-pantai-viovio-si-cantik-di.html

Dari pintu masuk ke pantai memakan waktu kurang lebih 10 - 15 menit. Wooooww..pantainya indah banget dan banget. Walaupun ini hanya pantai buatan, tidak kalah dengan pantai asli lainnya. Untuk masuk ke area pantai kita akan di minta membayar karcis dengan tarid Rp 5.000,- Per orang. Memang pantai ini belun begitu ramai dan bangunan yang tersedia hanya kantin, mushala dan toilet.

Begitu masuk kita langsung kegirangan..Hahahaha. Udah ngebayangin poto-poto cantik disini. Tapi kita enggak punya persiapan, baju yang di pakai juga enggak sesuai..Hahahaha. Kita Hanya sekitar 30 menit disini, cuma buat poto-poto doank cyiiinnn :D :D

- Batam Centre -

Batam centre merupakan sebuah kawasan di Kota Batam yang meliputi area pusat pemerintahan, perbelanjaan dan terminal ferry batam. So pasti yang di buru oleh para pelancong ke Batam adalah berpoto di "Welcome To Batam" :D Begitu juga denga kita-kita..hahaha. Dari Pantai Vi0-vio kita kembali ke arah Kota dan menuju Batam Centre. Kita-kita tipe orang yang akan lupa sama urusan makan kalau udah kegirangan berpoto..hahahhaa..bayangin..kita makan siang jam 1430 Menit..udah sore :D :D Kasihan si guide..kita buat kelaparan :p. Sempat bingung mau makan dimana..akhir setelah mutar-mutar enggak jelas pilihan akhirnya jatuh ke rumah makan paling aman sedunia, Rumah Makan Padang di area Batam centre.

Urusan perut selesai...soo..mariii kita berpoto:D :D

Gaya ini terinspirasi dari Rina Nose dan Fahrul :D :D Hahahha

No komentar

Assalamualaikum wr.wb..Hai...haii..mumpung aku lagi besemangat membara untuk nulis di blog ,aku akan lanjutin cerita perjalanan ke batam kali ini. Hari Ketiga kita di Batam, setelah menyelesaikan acara dinas kita-kita kepikiran untuk maen di seputaan Batam. Nah..berhubung neng wana punya teman di Batam, kita minta bantu untuk nganterin kita sekaligus jadi guide. Hehehe..si Abang guide dadakan ini ganteng :D :D

Tujuan kita adalah Jembatan Barelang, , Kampung VietnamPantai Vio-vio dan Batam Center. Karena menurut si guide jembatan barelang, kampung vietnam itu searah. :D

- Jembatan Barelang -

Mengutip dari Wikipedia Indonesia :

Jembatan Barelang (singkatan dari BAtam, REmpang, dan gaLANG) adalah nama jembatan yang menghubungkan pulau-pulau yaitu Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru. Masyarakat setempat menyebutnya "Jembatan Barelang", namun ada juga yang menyebutnya "Jembatan Habibie", karena dia yang memprakarsai pembangunan jembatan itu untuk menfasilitasi ketiga pulau tersebut yang dirancang untuk dikembangkan menjadi wilayah industri di Kepulauan Riau. Ketiga pulau itu sekarang termasuk Provinsi Kepulauan Riau.

Jembatan Barelang telah menjadi ikon Kota Batam, bahkan telah populer sebagai landmark-nya Pulau Batam. Apabila Kota Jakarta identik dengan Monas maka orang akan mengidentikan Kota Batam dengan Jembatan Barelang (Barelang Bridge).

Nama Jembatan Barelang yang di berikan oleh masyarakat setempat ternyata lebih popular ketimbang nama aslinya yaitu Jembatan Fisabilillah. Nama “Barelang” oleh masyarakat diambil dari nama-nama pulau yang dihubungkan oleh jembatan tersebut; Batam, Rempang, dan Galang. Jembatan Barelang memiliki nama lain, Jembatan Habibie atau Jembatan satu.

Sesampainya di Jembatan Barelang kita langsung poto-poto. dan kita ketemu para mam-mama dari Papua yang juga lagi liburan disini. Lucu melihat mereka..dengan rambutnya dan logat mereka berbicara.. :D :D

Kita di Jembatan Barelang hanya sekitar 30 menit saja, karena disini hanya jembatan yang menjadi objek wisata. Langsung cuuus ke tempat selanjutnya....

- Kampung Vietnam -

Kampung Vietnam seluas 80 hektar di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, sejatinya bukan hanya bekas lokasi penampungan ribuan pengungsi asal Vietnam selama lebih kurang 16 tahun pada 1979-1995. Keberadaannya beserta berbagai peninggalannya layak dicatat sebagai monumen kemanusiaan bangsa Indonesia.

Kisahnya berawal dari pergolakan politik yang melanda Vietnam tahun 1970-an. Pergolakan kian memanas sehingga pecah perang saudara antara kelompok masyarakat bagian selatan dan kelompok masyarakat bagian utara negara itu.

Karena kondisi semakin tidak menentu dan kian mencekam, ribuan warga bagian selatan Vietnam lalu memilih meninggalkan negerinya. Dengan hanya menggunakan kapal kayu, mereka yang juga disebut sebagai manusia perahu pergi mencari kedamaian atau suaka politik ke sejumlah negara di sekitarnya, termasuk Indonesia.

Khusus perjuangan mencari kedamaian hingga ke Indonesia, mereka nekat mengarungi Laut Tiongkok Selatan yang dikenal ganas. Setelah melewati pelayaran selama berbulan-bulan, perahu pertama berpenumpang 75 pengungsi akhirnya tiba di Indonesia, persisnya di Natuna, Kepulauan Riau, 22 Mei 1975.

Walaupun nama Kampung Vietnam tetap melekat, di lokasi yang kini menjadi kawasan hening, hijau, dan terjaga itu sesungguhnya tidak ada lagi pengungsi yang tersisa. Jejak yang tertinggal di antaranya lokasi pekuburan berisi 563 makam serta bangunan rumah ibadah, seperti mushala, wihara, dan gereja (Katolik dan Kristen Protestan). Selain itu, ada sejumlah bangunan yang tidak lagi terawat, yakni bekas kamp bagi para pengungsi untuk berteduh.

Kita mengunjungi Pagoda yang berada di ujung kawasan Kampung Vietnam ini.

No komentar

About Me

recent posts

Popular Posts

Blog Archive

Total Pageviews

Recommended Tour in South Korea

Press

Labels